BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 07 Juni 2011

JOGJA......OH JOGJA..........

Hari itu aku diundang kerumah temanku, Indri, untuk nyiapin perayaan pesta ulang tahun keponakannya. Malem itu kami tidur sangat larut karena harus memasak buat acara esok paginya, capek tapi seneng karena bisa belajar masak gratis
Keesokan harinya, banyak keluarga besar Indri datang, termasuk bapaknya yang dari Jogja juga menyempatkan diri untuk berkumpul hari itu, seneng rasanya bisa ikut merasakan kehangatan sebuah keluarga
Selesai acara ulang tahun, aku pamitan untuk pulang, dan tenyata bapak pun mau pulang juga ke Jogja sore itu, biar bisa sekalian bareng keluar rumahnya, maka aku nungguin bapak berkemas
Bapak membawa sebuah koper pakaian dan sebuah jinjingan plastic, mungkin itu oleh-oleh yang dipersiapkan oleh anak-anaknya untuk ibu mereka, Aku dan bapak berjalan cukup jauh untuk menuju pangkalan angkot, aku melihat bapak kerepotan dengan bawaannya, maka aku bawain koper bapak sampai naik angkot
Sepanjang perjalanan di angkot, bapak banyak bercerita tentang anak-anaknya, Bapak mempunyai 4 orang anak, 2 sudah berkeluarga, 2 lagi belum, si Indri dan adiknya, Aries
Bapak sangat bangga dengan anak-anaknya, selain mereka sudah berhasil secara materi, mereka juga sangat berbakti kepada Ibu dan Bapak, sangat sayang ama orang tuanya
Tujuan akhir angkot itu adalah terminal, jadi aku turun duluan, aku pamitan ke bapak dan bilang “bapak, saya turun duluan ya, bapak hati-hati ya, salam buat ibu”
“iya mba, makasih” kata bapak
Layaknya seorang jawa yang sangat santun bapak memanggilku dengan sebutan “Mba”
Lalu aku turun dari angkot dan membayar ongkos untuk aku dan bapak
“dua bang, satu turun di terminal”kataku kepada sopir angkot
“ga usah mba”kata bapak
“ga papa pak”kataku
“jadi ngrepotin, makasih mba”
“iya pak, bapak hati-hati ya”kataku mengulangi
Setelah itu aku sambil melambaikan tangan ke bapak melepas bapak sendirian di angkot untuk melanjutkan perjalanannya
Waktu berlalu, temanku Indri akhirnya menikah dengan tetangga kampungnya, tapi aku ga bisa datang ke Jogja karena ga dapet ijin cuti waktu itu
Selang beberapa bulan setelah pernikahannya, Indri dan suaminya mengajak aku maen ke Jogja, Aku sangat senang dengan ajakan Indri,Asik….liburan di Jogja
Mengetahui aku mau maen ke Jogja, bapak sangat senang sekali, hampir sepanjang hari keberangkatan kami, bapak selalu menanyakan keberadaan kami dan selalu berpesan agar kami berhati-hati diperjalanan
Sore itu kami naik kereta api ekonomi, kami harus menunggu beberapa jam di station karena keretanya telat, akhirnya kereta yang kami tunggu datang juga,karena libur panjang, maka kereta ekonomi itu penuh sesak, tapi untungnya kami dapet nomer duduk
Ya ampun………,penuhnya neh kereta, sepanjang lorong kereta ,kami ga bisa lewat karena penuh sesak oleh penumpang, akhirnya kami nyampe juga di nomer tempat duduk kami, tapi kok dah ada yang nempatin ya, gimana neh….
Akhirnya kami berbagi dengan orang yang sudah menyerobot tempat duduk kami, saking padetnya tuh kereta sampai kami ga bisa bergerak, tersiksa sekali rasanya badan ini, hamper 12 jam, kami duduk tanpa bisa merubah posisi apalagi sampai berpindah posisi, kereta ekonomi oh kereta ekonomi……….
Menjelang fajar kami akhirnya memasuki kota Jogja, senengnya bisa merasakan kembali udara pagi Jogja, segar dan begitu bersahaja
Akhirnya sampai juga kami di stasiun tujuan, seneng rasanya bisa membebaskan gerak badanku lagi, tapi ya ampun kakiku jadi bengkak, seperti kaki gajah, mungkin karena ga gerak dan nahan pipis seharian kali ya, aku sempet takut juga seh, takut kena kaki gajah, tapi setelah aku pipis dan menggerakkannya, kakiku jadi kempes lagi
Karena Jarak dari station ke rumah Indri cukup jauh, dan masih pagi pula, maka hampir ga ada angkot yang menuju ke desa tersebut, akhirnya Indri telpon keluarganya untuk minta dijemput di station
Hampir 30 menit kami menunggu, akhirnya aku melihat bapak naik motor, dia antusias banget jemput aku, sampai aku disuruh ikut motor bapak, sedangkan Indri dan suaminya ikut motor saudaranya
Sesampainya dirumah Indri, bapak menungguiku, setelah istirahat sebentar, aku disuruh bapak untuk kerumahnya, dia bilang aku harus nginep dirumahnya, ga boleh dirumah Indri, padahal jarak rumah Indri dan bapak hanya 20 meter
Sesampainya dirumah bapak, ibu menyambutku dengan sangat ramah, aku seperti berada di rumah sendiri, begitu nyaman dengan keramahan dan kasih sayang dari keluarga yang baru aku kenal dan aku kunjungi, aku diperlakukan sangat istimewa, sudah disipakan sebuah kamar yang harum dan rapi dan hidangan khas Jogja yang yummy…..

Beberapa hari aku menginap di Jogja, aku sangat merasakan kasih sayang layaknya dari orang tua sendiri, merasa sangat hangat dan nyaman, rasanya ingin aku habiskan hari-hariku dengan kebersamaan bersama mereka, sangat enggan rasanya untuk meninggalkan semua yang aku rasakan saat itu
Tiba saatnya aku untuk balik ke Jakarta,dengan berat aku melangkahkan kakiku meninggalkan rumah bapak, rumah yang bisa membuat setiap orang yang memasukinya akan merasa betah karena tersentuh kasih dari penghuninya
Karena Indri dan suaminya masih ada keperluan di Jogja, maka aku pulang sendiri ke Jakarta, kali ini aku ga mau naik kereta, masih trauma dengan kepadatan dan kaki gajahku, maka aku memilih naik bus
Aku dianter bapak menuju pool Rosalia Indah, sepanjang perjalanan tidak hentinya bapak bilang kalau dia sekeluarga sangat senang dengan kedatanganku, sesampainya di pool, aku harus menunggu sekitar satu jam sebelum jadwal keberangkatan bus, untuk mengisi waktu, kami mengobrol
“ pak, makasih ya, atas kebaikan bapak”
“sama-sama mba eliys, mba juga dulu pernah nolong bapak bawain tas bapak waktu bapak di Jakarta”
Lalu bapak melanjutka kata-katanya “kalau keluarga pacarnyaAries belum maen kerumah, bapak mau jodohin Aries ama mba eliys, tapi sayang kelurga pacarnya dah minta serius untuk ngelanjutin hubungan mereka” Aku hanya melirik bapak sambil senyum tersipu malu gitu “ya mungkin kita hanya dipertemukan hanya sebagai saudara”kataku
“iya mba, tapi bapak tuh pengen banget mba eliys jadi anak bapak”
Aku hanya terdiam mendengar perkataan bapak, jadi terharu dengernya
Akhirnya bus yang akan mengantar aku ke Jakarta tiba, bapak mengantarku sampai aku mendapatkan tempat duduk, didalam bus bapak sempat memelukku seperti tidak mau melepas aku pulang ke Jakarta
“sering-sering maen ke sini ya”
“iya pak”
“kalau Indri ga pulang ke Jogja, mba eliys kesini aja sendiri, nanti bapak jemput”
“iya pak, makasih atas kebaikan bapak, makasih buat semuanya”
Bapakpun turun sesaat sebelum bus melaju meninggalkan pool, dengan lambaian hangat bapak melepas kepulanganku ke Jakarta
Tuhan, terima kasih atas apa yang telah engkau berikan padaku, dengan hanya membawakan sebuah koper aku mendapatkan kasih sayang tulus seorang bapak
Tuhan, terima kasih atas kasih sayang yang engkau berikan melalui sebuah keluarga yang hanya disebabkan dengan membayarkan ongkos angkot Rp2000
Hanya dengan memberikan telingaku untuk mendengarkan cerita, aku nyaris dapet mertua sebaik bapak, walaupun nyaris, hampir mau akan menjadi tapi ga jadi tapi aku dah begitu seneng,seneng karena ada yang menginginkan aku menjadi menantunya, hehehe………….(bahasanya terlalu lebay ya…soale aku seneng banget )
Aku percaya apa yang kita lakukan dengan hati maka akan menyentuh hati
Tuhan, begitu berlipat indahnya balasan yang Engkau berikan kepadaku, terima kasih Tuhan….

0 comments: